DARAH
Ada beberapa hal yang perlu dipahami mengenai cirri khas jaringan darah
yang sangat ajaib, di antaranya menyangkut komposisi, fungsi plasma darah,
fungsi butir darah, pembentuk dan daur
ulang darah, serta fungsi umum jaringan darah.
Darah merupakan jaringan yang khusus tersusun dari matriks cair berupa
plasma dan butir-butir darah. Perbandingan plasma dan butir darah mendekati
45:55. Volume darah manusia sekitar 1/13 (8%) berat tersebut. Rata-rata orang
Indonesia memiliki volume darah antara 4,5-5 liter. Plasma darah tersusun dari
air, bahan organic, dan ion-ion atau mineral.
a. Plasma Darah
Darah terdiri atas
plasma (55%) dan sel-sel darah (45%). Sebagian besar plasma (90%) adalah air
dan 10% lainnya berupa protein, asam amino, gula, vitamin, garam mineral,
enzim, hormone dan antibody, serta gas-gas dan sisa metabolism. Jenis garam
mineral di antaranya Na, Ca, K,Cl, ion fosfat, KAR, dan sulfat. Gas-gas yang
ada, seperti O2 dan CO2. Zat-zat buangan lain, misalnya
ureum dan kreatin. Jenis protein darah yang dominan adalah albumin dan
globulin.
b. Butir-Butir Darah dan Pembentukannya
Ada tiga kelompok
butir darah, yaitu sel darah merah (erytrosit), sel darah putih (leukosit), dan
keping darah (trombosit). Sel darah merah, sel darah putih, dan keeping darah
diproduksi pada sumsum tulang. Pada bayi, butir-butir darah itu dibentuk di
dalam hati dan limpa. Pada anak-anak, semua sumsum tulang secara aktif
menghasilkan butir-butir darah hingga umur sekitar 20 tahun. Pada orang dewasa
atau usia di atas 20 tahun, penghasil butir darah banyak dibentuk pada sumsum
tulang.
Sumsum tulang yang masih aktif membentuk sel
darah disebut sumsum merah, sedangkan
sumsum tulang yang sudah tidak aktif lagi disebut sumsum kuning. Sel darah merah
(erytrosit)dibentuk pada sumsum tulang di jaringan endothelium. Sel
darah putih jenis granulosit dibentuk pada bagian jaringan retikuloendotelium.
Sel-sel endotelium penghasil sel darah merah disebut eritroblas.
1. Erytrosit
Erytrosit berbentuk bulat cembung (bikonkaf)
dan tidak berinti. Pada keping sel darah terdapat banyak hemoglobin (Hb).
Jumlah sel darah merah adalah sekitar 5 juta /1 mm3 darah. Sel darah
merah hanya berumur sekitar 120 hari. Selanjutnya, sel darah merah yang sudah
tua akan dirombak oleh sel-sel darah putih.
Hb merupakan suatu protein kompleks yang
berinti unsure besi (heme=Fe). Hb berfungsi mengangkut O2 dan CO2
karena daya gabungnya (afinitas) yang besar terhadap kedua molekul tersebut.
Adanya erytrosit tersebut member warna merah pada darah. Jika Hb banyak
mengikat O2, maka warna darah menjadi merah segar (darah bersih).
Sebaliknya, akan berwarna merah tua bila Hb banyak mengikay CO2.
Afinitas (kecenderungan untuk membentuk ikatan) Hb terhadap karon monoksida
(CO) jauh lebih kuat dibandingkan dengan O2 atau CO2. Gas
CO dihasilkan dari pembakaran mesin mobil yang tidak sempurna. Oleh karena itu,
sering terjadi orang meninggal saat tidur di dalam mobil. Janganlah tidur di
dalam mobil bila dalam keadaan berhenti dengan mesin yang hidup.
2. Leukosit
Sel darah putih
(leukosit) dibentuk di sumsum tulang merah, jaringan limfoid, dan kelenjar
limfa. Jumlah leukosit normal seseorang antara 4000-10000 butir/mm3.
Sel darah putih dapat dikelompokkan dalam dua golongan, yakni sel granuler dan sel agranuler. Sel darah putih granuler meliputi neutrofil, basofil, dan eosinofil. Sel darah putih agranuler
meliputi limposit dan monosit. Sel granuler berbintik-bintik ,
nucleus terpecah-pecah, dan terikat oleh benang sitoplasma. Sel limfosit
berukuran lebih besar, berinti satu, dan bentuk bulat. Sel limfosit tidak dapat bergerak, sedangkan sel-sel darah
putih yang lain dapat bergerak amuboid.
Fungsi leukosit adalah untuk mempertahankan tubuh dari serangan bibit
penyakit. Proses sel “mamakan” benda asing itu disebut fagositosis. Sifat sel yang demikian disebut fagositer.
Sel limfosit yang dihasilkan pada kelenjar limfa tidak dapat bergerak dan
berperan membentuk kekebalan tubuh (imunitas).
Jumlah leukosit tidak tetap (naik turun) bergantung pada keadaan kesehatan tubuh. Pada seseorang
terinfeksi penyakit (seperti TBC, tifus, dan demam berdarah), jumlah sel
leukositnya akan turun. Pada penderita cacingan, ternyata jumlah leukosit
cenderung meningkat dari jumlah normal. Pada penderita kanker, jumlah
leukositnya dapat mebcapai 20000 butir/mm3. Pada penderita kanker
darah (leukemia), jumlah leukositnya akan jauh meningkat. Oleh karna itu,
penderitanya akan lemas, bahkan meniggal dunia. Jumlah sel darah putih yang
berlebih dari keadaan normalnya disebut leukositosis. Keadaan kekurangan
jumlah leikosit disebut leukopeni.
3. Trombosit
Bentuk sel trombosit tidak beraturan, berukuran lebih kecil disbanding
butir darah darah lain, dan tidak berinti. Jumlah trombosit normal antara
200000-500000 butir. Fungsi trombosit adalah untuk pembekuan darah. Jika jumlah
sel trombositnya sangat kurang, maka darah akan sukar membeku bila terjadi
luka.
Pernahkah kalian mendengar orang yang darahnya sukar membeku saat
terjadi luka ? Orang tersebut adalah penderit hemopilia. Penderita hemophilia tidak mampu membentuk zat
antihomofiliglobin (factor AHG). Penyakit itu merupakan penyakit kelainan
genetis yang diwariskan dari orang tua ke anaknya. Penderita penyakit tersebut
harus memperoleh bantuan khususndari dokter bila terjadi pendarahan.